dakwatuna.com – “Dalam sebuah kisah di masa tabi’it tabi’in. Ada seorang pemuda yang bernama Ubaidilah bin ‘Umar yang memiliki tekad untuk selalu shalat berjamaah di awal waktu sepanjang umurnya tanpa pernah meninggalkannya sekali pun. Selalu saja ia melakukan hal tersebut terus menerus. Namun suatu kali, pada waktu shalat Isya di masjid yang biasa dia shalat, dia tertinggal. Ketika dia datang ke masjid, shalat berjamaah sudah selesai. Maka langsung dia bergegas mencari masjid lain. Ternyata sudah selesai juga. Berlari ia mencari masjid lain, pun sudah selesai.
Akhirnya ia memutuskan untuk shalat Isya sendiri di rumah sebanyak 27 kali berharap bisa menggantikan shalat berjamaah yang sudah ia tinggalkan. Malamnya ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia bersama sahabatnya berpacu dengan kudanya masing-masing. Namun ia selalu tertinggal. Meskipun dia selalu berusaha untuk mengejarnya tapi dia tak pernah bisa mengejar teman-temannya itu. Salah seorang temannya berkata dalam mimpinya itu, “engkau tidak akan pernah bisa menyusul kami, karena kami shalat berjamaah sementara engkau shalat sendirian.”
Comments (0)