Mahasiswa seminari Yahudi yang membakar bendera Israel dalam sebuah aksi demonstrasi membela diri bahwa apa yang dilakukannya adalah sebagai bagian dari kebebasan berpendepat. Pembelaan itu disampaikannya dalam persidangan di Yerusalem Senin (12/7), sementara pengadilan menganggap tindakan Yikhanil Khazan--nama mahasiswa itu--sebagai tindakan kriminal yang memalukan...
Kuasa hukum Khazan, Yair Nejorai--yang juga mengajar di seminari Yahudi yang berafiliasi dengan gerakan Neturei Karta yang anti-Zionis--juga mendesak pengadilan Israel agar mencabut semua tuduhan yang dikenakan pada kliennya itu. Nejorei mengatakan, Khazan tidak bermaksud menghina Israel dengan membakar bendera Israel dan adalah hak kliennya untuk mengungkapkan kebebasan berpendapat. Ia juga mengatakan, pemerintah Israellah yang setiap hari melakukan pelanggaran hukum dan tidak pernah dimintai pertanggungjawaban.
Polisi menangkap Khazan, 20 tahun, dalam sebuah aksi demontrasi, dimana dalam aksi tersebut, Khaza mengibarkan bendera Israel di tengah massa, kemudian membakar dan menginjak-injak bendera itu ditanah bersama pengunjuk rasa lainnya.
Kuasa hukum Khazan mengatakan, meski membakar bendera merupakan tindakan provokatif, tapi apa yang dilakukan kliennya bukan persoalan yang serius karena banyak warga Israel yang juga menginjak-injak dan merobek bendera Israel saat melakukan aksi unjuk rasa di jalan-jalan. "Bahkan banyak bendera yang sudah robek dan dekil yang dipasang di gedung-gedung pemerintahan bahkan kadang di ruang-ruang pengadilan," tukasi Nejorei.
Ia menegaskan akan mengajukan pengadilan banding, jika hakim pengadilan di Yerusalem tidak mengabulkan tuntutannya agar membebaskan Khazan dari segala tuduhan.
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Beuh keren pisan euy, hatur nuhun...
Memang tidak semua orang yahudi adalah zionis. Bisa saja yahudi ada yang saling menghormati
Semoga mereka semua mendapatkann hidayah dari Allah SWT. Aamiin.