VIVAnews - Pasukan bersenjata Israel melakukan berbagai kesalahan fatal dalam mempersiapkan dan melaksanakan operasi penyerbuan kapal Mavi Marmara. Kesalahan ini membuat sejumlah aktivis kemanusiaan di kapal berbendera Turki itu meninggal.
Demikian hasil penyelidikan komite militer terkait serangan terhadap konvoi kapal kemanusiaan Jalur Gaza pada 31 Mei lalu. Laporan disusun berdasarkan investigasi komite militer Israel pimpinan Mayor Jenderal Giora Eiland. Laporan setebal 150 halaman dipaparkan oleh Eiland pada Kepala Staf Letnan Jenderal Gaby Ashkenazi, Minggu, 11 Juli 2010.
Surat kabar Yediot Aharonot menuliskan laporan tersebut mengungkapkan bahwa kekeliruan dilakukan di semua level komando. Laporan itu dirilis Senin, 12 Juli 2010...
Menurut sejumlah media Israel seperti dikutip dari laman Al Jazeera, laporan itu menuding staf dan prajurit Angkatan Laut Israel telah gagal karena tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka akan menghadapi perlawanan saat masuk ke dalam kapal berbendera Turki, Mavi Marmara.
Delapan warga Turki dan seorang relawan lain tewas setelah komando Israel masuk ke kapal untuk menghentikan perjalanan konvoi kemanusiaan yang melanggar blokade laut Israel atas Gaza.
Surat kabar Haaretz memberitakan bahwa para saksi mata dan beragam orang yang telah berbicara dengan Eiland mengatakan kalau laporan investigasi ini akan sangat kritis terhadap penanganan militer Israel dalam serbuan itu.
"Angkatan Laut akan menjadi target utama kritikan Eiland, meski kritikan itu kemungkinan akan diredam oleh pertimbangan lain mengenai kesuksesan Angkatan Laut dalam sejumlah operasi beberapa tahun belakangan di bawah Mayor Jenderal Eliezer Marom," Haaretz menulis.
Surat kabar Yedioth Ahronoth menuliskan bahwa terjadi masalah pada "petunjuk pertempuran" yang disampaikan ke komando dan informasi intelijen sebelum militer menyerbu Mavi Marmara.
Delapan warga Turki dan seorang relawan lain tewas setelah komando Israel masuk ke kapal untuk menghentikan perjalanan konvoi kemanusiaan yang melanggar blokade laut Israel atas Gaza.
Surat kabar Haaretz memberitakan bahwa para saksi mata dan beragam orang yang telah berbicara dengan Eiland mengatakan kalau laporan investigasi ini akan sangat kritis terhadap penanganan militer Israel dalam serbuan itu.
"Angkatan Laut akan menjadi target utama kritikan Eiland, meski kritikan itu kemungkinan akan diredam oleh pertimbangan lain mengenai kesuksesan Angkatan Laut dalam sejumlah operasi beberapa tahun belakangan di bawah Mayor Jenderal Eliezer Marom," Haaretz menulis.
Surat kabar Yedioth Ahronoth menuliskan bahwa terjadi masalah pada "petunjuk pertempuran" yang disampaikan ke komando dan informasi intelijen sebelum militer menyerbu Mavi Marmara.
Comments (0)